PKM Experiential Learning Berbasis Animasi Digelar di TK Negeri 4 Yogyakarta

Yogyakarta – Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) “Implementasi dan Pendampingan Pembelajaran Menggambar Experiential Learning Berbasis Animasi pada Anak Generasi Alpha di TK Negeri 4 Yogyakarta” dipimpin Dr. Prayitno, S.Pd., M.Pd. sebagai ketua, didukung tim anggota Dr. Rini Agustiningsih, S.Pd., M.Pd., Nurul Arifiyanti, M.Pd., dan Oktaviana Maharani, S.S.T., M.Kes., serta mahasiswa yang membantu asistensi teknis, dokumentasi, dan pengumpulan data evaluasi. Program ini resmi digelar pada Selasa, 22 Juli 2025, di TK Negeri 4 Yogyakarta dengan tujuan meningkatkan kecerdasan visual, kreativitas, dan ekspresi gambar anak melalui pendekatan pengalaman langsung yang dipadu media animasi interaktif.

Ketua pelaksana, Dr. Prayitno, menyatakan, “Kami ingin memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan sekaligus efektif bagi anak-anak generasi Alpha. Pendekatan experiential learning berbasis animasi memungkinkan anak mengekspresikan ide dan imajinasinya secara bebas, sambil guru memperoleh strategi pembelajaran yang relevan dengan era digital.”

Program ini lahir dari temuan awal bahwa anak masih kesulitan mengekspresikan objek gambar dan guru membutuhkan metode yang relevan dengan era digital. Menurut Dr. Rini Agustiningsih, “Dengan animasi sebagai stimulus, anak-anak lebih mudah memahami bentuk dan warna, serta mampu mengembangkan kreativitasnya. Pendekatan ini juga mendorong guru untuk lebih kreatif dalam menyusun media pembelajaran.”

Pelaksanaan program mencakup koordinasi dengan mitra, penyusunan perangkat experiential learning dan media animasi, implementasi kelas terstruktur, serta evaluasi melalui observasi, analisis karya anak, dan umpan balik guru dan orang tua. Aktivitas praktik dimulai dengan menayangkan animasi sebagai stimulus, diikuti sesi menggambar yang didampingi dosen dan mahasiswa, serta refleksi singkat di setiap sesi untuk menyelaraskan strategi pembelajaran berikutnya.

Target capaian terukur antara lain minimal 80% anak mampu menggambar bentuk sederhana dengan lebih jelas setelah intervensi, tersedia minimal dua video animasi pembelajaran dan modul guru yang siap pakai, serta sekurangnya 70% anak menunjukkan peningkatan hasil karya berdasarkan evaluasi sebelum–sesudah program.

TK Negeri 4 Yogyakarta mendukung penuh kegiatan ini dengan menyediakan ruang, sarana, pendampingan guru, serta partisipasi aktif dalam evaluasi dan tindak lanjut program. Oktaviana Maharani menambahkan, “Kolaborasi dengan guru dan mahasiswa memastikan praktik ini dapat berkelanjutan dan mudah direplikasi di kelas lain. Kami juga menyiapkan modul dan media animasi tambahan agar program terus berjalan meski tanpa pendampingan langsung.” Kolaborasi ini menargetkan luaran berupa publikasi, prosiding ICERI 2025, serta produk digital animasi yang terintegrasi dalam praktik kelas di mitra (NA).