WORKSHOP PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL WORKSHOP PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL

Pendidikan berbasis kearifan lokal atau keunggulan lokal adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan global dalam  aspek ekonomi, seni budaya, SDM, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain ke dalam kurikulum sekolah yang akhirnya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik yang dapat dimanfaatkan untuk persaingan global, buka Joko Pamungkas, M.Pd dalam pembukaan Workshop Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal.

Kearifan lokal dan keunggulan lokal memiliki hubungan, yaitu kearifan lokal merupakan kebijakan manusia dalam mengembangkan keunggulan lokal yang bersandar pada filosofi nilai-nilai, etika, cara-cara dan perilaku yang melembaga secara tradisional, tambah Joko dalam kegiatan yang diikuti oleh 13 mahasiswa dan 2 dosen pendamping Universitas Islam Madura.

Kegiatan dilanjutkan dengan workshop gamelan berbasis kearifan lokal. Mahasiswa dan dosen langsung diarahkan ke Ruang Pendopo Dalam Kampus 3 UPP 2 FIP UNY untuk bermain gamelan. Pada awalnya teman-teman dari PG PAUD UIM dipersilahkan untuk mengeksplor gamelan terlebih dahulu. Teman-teman dibebaskan untuk memilih alat gamelan apa saja yang akan dimainkan.  Selang beberapa saat, teman-teman diberikan pengertian mengenai nama-nama alat gamelan seperti bonang barung, bonang penerus, saron, peking, demung, kenong, kempul dan gong.

Mahasiswa PG PAUD UIM sangat antusias dalam memainkan alat gamelan. Lagu pertama yang dikenalkan adalah lagu jawa yang berjudul Suwe Ora Jamu. Awalnya teman-teman dikenalkan dengan lagu ini dengan menyanyikan bersma-sama syair dari lagu ini. kemudian setelah bernyanyi bersama, mahasiswa UIM diajarkan untuk memukul notasi Suwe Ora Jamu. Tak lupa mahasiswa PG PAUD UNY turut serta dalam mendampingi workshop gamelan ini. Tutor sebaya diberikan supaya tidak adanya kecanggungan antara sesama mahasiswa sehingga teman-teman dari PG PAUD UIM dapat belajar sekaligus sharing bersama. (nur/ant/wil)

Tags: