WORKSHOP PEMBELAJARAN BERBASIS BUDAYA

Rabu (29/3) Jurusan PAUD FIP UNY bersama enam TK Mitra di Yogyakarta melaksanakan “Workshop Pembelajaran Berbasis Budaya”. Kegiatan dihadiri oleh Joko Pamungkas, M.Pd selaku Penanggungjawab Mata Kuliah Estetika Koreografi Tari untuk AUD, Kepala TK Retnoningrum Sidoarum, Kepala TK  ABA Krapyak Wetan, Kepala TK Negeri Pembina Kota Yogyakarta, Kepala TK Pembina Kecamatan Bantul,  Kepala TK Negeri 2 Yogyakarta, Kepala TK Nasional Samirono, Catur Tunggal dan satu perwakilan guru kelas setiap TK mitra.

Kegiatan ini diawali dengan pembagian bahan lembar workshop yang kemudian ditampilkan beberapa alat gamelan untuk dijawab oleh guru-guru tersebut. Selain itu, juga ditampilkan beberapa tokoh wayang dari Jawa serta tokoh kartun yang sering ditonton oleh anak-anak. Dari hasil yang diperoleh, ternyata sebagian besar guru belum bisa menjawab tampilan gambar alat gamelan dan tokoh wayang tersebut, namun sebaliknya guru-guru dengan mudah bisa menjawab tokoh kartun luar. Dari kegiatan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pengenalan dan penanaman budaya lokal harus dimulai dari pendidiknya terlebih dahulu agar budaya tersebut tidak hilang pada generasi selanjutnya yaitu anak usia dini.

Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dari Joko Pamungkas, M.Pd., yang menyampaikan bahwa budaya luar sangatlah mudah mempengaruhi masyarakat sekitar yang berdampak budaya lokal mulai terlupakan seperti halnya masyarakat lebih mengenal tokoh kartun Superman, Spongebob, dan Doraemon dibanding tokoh pewayangan yang ada di Jawa. Sama halnya masyarakat lebih menyukai tarian yang beraliran pop daripada tradisional. Agar budaya lokal tersebut tidak musnah, maka perlulah pembelajaran budaya lokal yang dikenalkan, dipupuk dan ditanamkan pada guru yang mana nantinya ditularkan pada anak didiknya. Pembelajaran budaya lokal melalui konsep seni gerak tari merupakan suatu upaya untuk mengenalkan, menjaga dan melestarikan budaya lokal.

Implementasi seni dalam kurikulum 2013 melalui pembelajaran budaya lokal dapat dilakukan melewati konsep seni gerak tari anak usia dini yang menggunakan musik tradisional. Mahasiswa sebagai calon guru juga memiliki tuntutan untuk mengembangkan, mengimplementasikan ilmu terkait budaya lokal yang diperoleh dalam perkuliahan mata kuliah Estetika Koreografi Tari untuk AUD agar mahasiswa mendapatkan gambaran nyata mengenai praktik pembelajaran tari di lapangan secara langsung. Dalam workshop ini diharapkan guru dapat bekerjasama dan mendukung kegiatan mahasiswa dalam mempraktikkan konsep seni gerak tari pada anak secara langsung di TK mitra dan menunjukkan atau menampilkan karya seninya.(wil)