Pengembangan Inovasi Seni Tari dalam Implementasi Pendidikan Karakter Bagi Guru TK dan SD di Thailand

Jumat (23/3) Jurusan PAUD berkerjasama dengan HIMA PG PAUD menggelar acara Sarasehan yang bertema “Pengembangan Inovasi Seni Tari dalam Implementasi Pendidikan Karakter Bagi Guru TK dan SD di Thailand”. Sarasehan ini dibersamai oleh AA. Lindawati Kencana dari Chulalongkorn University Thailand. Sambutan pertama di sampaikan oleh Ketua HIMA PG PAUD, selanjutnya acara dibuka oleh Wakil Dekan I FIP UNY dengan diiringi penampilan tim karawitan PG PAUD dan dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata.

Setelah sambutan, acara dilanjutkan talk show oleh narasumber. AA. Lindawati Kencana bercerita tentang negaranya Thailand, dimana pendidikan guru di Thailand telah menjadi tradisi panjang, sejak tahun 1892 ketika sekolah pelatihan pertama untuk guru Sekolah Dasar didirikan sebagai bagian dari reformasi Raja Chulalongkorn. Relatif terhadap negara lain pada tahap awal pengembangannya, Thailand memiliki tenaga pengajar yang berpendidikan. Delapan puluh enam persen guru Sekolah Dasar (SD) memegang gelar Sarjana. Berkontribusi untuk pencapaian ini adalah didirikan di tahun 1960-an perguruan tinggi pelatihan guru di setiap provinsi lainnya. Dengan kedekatannya dengan daerah pedesaan terpencil, perguruan tinggi ini telah menjadi kesempatan utama untuk mobilitas sosial bagi pemuda yang cerdas dan termotivasi dari latar belakang pedesaan. Pemerintah Thailand telah membentuk program beasiswa khusus bagi mereka yang ingin kembali ke daerah pedesaan mereka setelah menyelesaikan studi mereka dalam pendidikan guru. Seperti di banyak negara, masalah utama adalah kegagalan untuk menarik siswa yang paling berbakat dan berkualitas ke Fakultas Pendidikan. Data menunjukkan bahwa orang Thailand yang paling berbakat cenderung lebih suka belajar di bidang-bidang seperti kedokteran, teknik, atau bisnis, terutama karena prestise (kehormatan/wibawa) dan penghasilan yang lebih tinggi dalam karier semacam itu.

Ada total 114 Lembaga Postsecondary yang terlibat dalam mempersiapkan calon guru. Kursus pelatihan guru terutama ditawarkan oleh Fakultas Pendidikan di 16 Universitas Negeri, 36 Rajabhat Institutes (sebelumnya sekolah pelatihan guru), Perguruan Tinggi Kejuruan, Perguruan Tinggi Pendidikan Jasmani, dan Akademi Seni yang dramatis. Jenis lembaga yang terakhir melatih guru-guru kejuruan. 14 Universitas Negeri menawarkan pelatihan tingkat Master dalam pendidikan seperti halnya dua Universitas Swasta. Program Doktor dalam pendidikan ditawarkan oleh empat Universitas Negeri (Chulalongkorn, Srinkharinwirot, Kasetsart, dan Silapakorn).

Thailand merupakan salah satu negara yang mewajibkan Pendidikan Seni didalam lingkungan sekolah (pendidikan), bahkan di tingkst Taman Kanak-kanak (TK) sudah mulai diajarkan tari dan mengharuskan Guru-guru TK memiliki kemampuan tari untuk diajarkan kepada peserta didiknya. Hal tersebut diterapkan karena mempelajari sebuah seni dapat menumbuhkan kreativitas bagi anak-anak. Selain itu terdapat nilai penting pengembangan dan inovasi seni tari dalam implementasi pendidikan karakter bagi guru TK dan SD di Thailand yaitu: Pemahaman pentingnya preservasi dan revitalisasi kebudayaan lama, mengajarkan proses berkomuniksi, mengajarkan nilai akar budaya (dasar dari sebuah kebudayaan), mengajarkan kultur budaya luar (intercultural dan intrakultural), mengajarkan untuk melihat dan berpikir, dan mengajarkan tentang identitas nasional: “Who we are”. HIMA/wil

Tags: